Pewarna makanan digolongkan menjadi 3, yaitu :
1. Pewarna Alami :
- wortel => oranye
- pandan, suji => hijau
- kunyit => kuning
- karamel, gula merah => coklat
- cabai, daun jati => merah
2. Identik Alami :
- santoxantin => merah
- apokaroten => merah-oranye
- betakaroten => oranye-kuning
3. Pewarna Sintetis :
- Carmoisine, Amaranth, Erythrosine (merah)
- Sunset Yellow FCF (oranye)
- Tartrazin, Quineline Yellow (kuning)
- Indigocarme (biru)
Kelebihan pewarna sintetis a.l. :
a. Warnanya seragam, tajam, mengembalikan warna asli yang hilang dalam proses pengolahan
b. Melindungi zat vitamin yang peka terhadap cahaya selama penyimpanan
c. Hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit
Kerugian pewarna alami :
a. Konsentrasi warna/pigmen lemah
b. Mengubah rasa makanan
c. Jika ingin warnaya menarik, maka diperlukan dalam jumlah yang banyak
Saat ini, seiring dengan meluasnya pemakaian pewarna sintetik sering terjadi penyalahgunaan pewarna pada makanan, misalnya penggunaan pewarna tekstil dan cat (Rhodamin B dan Metanil Yellow) yang mengandung logam berbahaya yang tidak dapat terurai dalam tubuh dan dapat menyebabkan karsinogen.
deedee_dheiia
Minggu, 01 April 2012
Eurasia's Continents
Eropa dan Asia dapat dikatakan menjadi satu benua, yaitu Eurasia karena tidak ada batas wilayah yang jelas/perairan. Dipisahkan menjadi dua benua karena :
1. Perkembangan IPTEK yang berbeda
2. Mata pencaharian yang berbeda
3. Ras/warna kulit yang berbeda
4. Kebudayaan yang berbeda
a. Dataran rendah : terdapat di Eropa Utara meliputi Prancis, Belgia, Nederland, Luxemburg, Jerman Utara, Polandia
b. Pegunungan Tinggi terdapat di bagian selatan : pegunungan Alpen dengan puncak tertinggi Mount Blanc (Prancis)
c. Dataran tinggi : Skoandinavia, Skotlandia, Prancis, Irlandia Barat Laut, Spanyol
d. Dataran tinggi sentral : merupakan hulu bagian sungai besar di Eropa
Iklim : Iklim Laut (Eropa Barat), Iklim Continental (Eropa Timur), Iklim Mediterania (Eropa Selatan), Iklim Tundra (Eropa Tengah), Iklim Kutub (Eropa Utara)
Penduduk Eropa :
a. Nordik (Jerman, Norwegia, Swedia, Belanda, Inggris), ciri : rambut pirang dan kulit kasar
b. Dinara (Rumania), ciri : rambut gelap
c. Alpen (Prancis, Swiss), ciri : rambut tebal dan gelap
d. Mediterania (Portugal, Spanyol, Italia), ciri : tubuh agak pendek, kulit kekuning-kuningan
e. Slavia (Eropa Timur)
Rumpun Bahasa :
a. Indo German : Norwegia, Eslandia, Swedia, Denmark, Inggris, Jerman, Belanda)
b. Baltik Slavia : Bulgaria, Ceko, Slovakia, Polandia, Rusia
c. Rumanis : Prancis, Italia, Spanyol, Portugis, Rumania
Asia
Batas wilayah Asia :
- Utara : Samudra Arktik
- Selatan : Samudra Hindia
- Timur : Samudra Pasifik dan selat Bering
- Barat : Pegunungan Ural, Laut Merah, Terusan Swess
Bentang alam Asia :
a. Pegunungan : pegunungan Himalaya dengan puncak tertinggi Mount Everest
b. Dataran Tinggi : dekat semenanjung Arab
c. Danau terdalam : Laut Mati
d. Danau terluas : danau Kaspia
e. Laut terluas : Laut Cina Selatan
f. Gurun terluas : gurun Gobi
Iklim : Iklim Darat, Iklim Gurun Tropis, Iklim Mediterania, Iklim Gurun, Iklim Subtropis, Iklim Laut Tropis
1. Perkembangan IPTEK yang berbeda
2. Mata pencaharian yang berbeda
3. Ras/warna kulit yang berbeda
4. Kebudayaan yang berbeda
Eropa
Bentang alam Eropa :a. Dataran rendah : terdapat di Eropa Utara meliputi Prancis, Belgia, Nederland, Luxemburg, Jerman Utara, Polandia
b. Pegunungan Tinggi terdapat di bagian selatan : pegunungan Alpen dengan puncak tertinggi Mount Blanc (Prancis)
c. Dataran tinggi : Skoandinavia, Skotlandia, Prancis, Irlandia Barat Laut, Spanyol
d. Dataran tinggi sentral : merupakan hulu bagian sungai besar di Eropa
Iklim : Iklim Laut (Eropa Barat), Iklim Continental (Eropa Timur), Iklim Mediterania (Eropa Selatan), Iklim Tundra (Eropa Tengah), Iklim Kutub (Eropa Utara)
Penduduk Eropa :
a. Nordik (Jerman, Norwegia, Swedia, Belanda, Inggris), ciri : rambut pirang dan kulit kasar
b. Dinara (Rumania), ciri : rambut gelap
c. Alpen (Prancis, Swiss), ciri : rambut tebal dan gelap
d. Mediterania (Portugal, Spanyol, Italia), ciri : tubuh agak pendek, kulit kekuning-kuningan
e. Slavia (Eropa Timur)
Rumpun Bahasa :
a. Indo German : Norwegia, Eslandia, Swedia, Denmark, Inggris, Jerman, Belanda)
b. Baltik Slavia : Bulgaria, Ceko, Slovakia, Polandia, Rusia
c. Rumanis : Prancis, Italia, Spanyol, Portugis, Rumania
Asia
Batas wilayah Asia :
- Utara : Samudra Arktik
- Selatan : Samudra Hindia
- Timur : Samudra Pasifik dan selat Bering
- Barat : Pegunungan Ural, Laut Merah, Terusan Swess
Bentang alam Asia :
a. Pegunungan : pegunungan Himalaya dengan puncak tertinggi Mount Everest
b. Dataran Tinggi : dekat semenanjung Arab
c. Danau terdalam : Laut Mati
d. Danau terluas : danau Kaspia
e. Laut terluas : Laut Cina Selatan
f. Gurun terluas : gurun Gobi
Iklim : Iklim Darat, Iklim Gurun Tropis, Iklim Mediterania, Iklim Gurun, Iklim Subtropis, Iklim Laut Tropis
Sabtu, 31 Maret 2012
Kingdom Animalia
Berdasarkan ada tidaknya ruas
tulang belakang, dunia hewan diklasifikasikan menjadi 2 phylum, yaitu :
a. Hewan tidak bertulang belakang
(Invertebrata)
-
Tidak mempunyai tulang belakang
-
Susunan saraf pusatnya terletak di bagian perut,
tepatnya dekat saluran pencernaan
-
Berkembangbiak secara kawin dan tidak kawin
Hewan tidak
bertulang belakang dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu :
1. Protozoa
(hewan bersel satu)
-
Tubuh bersel satu
-
Hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain
-
Selnya tidak memiliki plastida
-
Bergerak dengan kaki semu
2. Porifera
(hewan berpori)
-
Mempunyai tubuh seperti jambangan/berporo – pori
-
Hidup menempel pada benda lain di laut
-
Tersusun atas banyak sel
-
Merupakan hewan hermaprodit
-
Contohnya : spon dan hewan coral
3. Mullusca
(hewan lunak)
-
Memiliki cangkang untuk melindungi tubuhnya
-
Contoh : keong, gurita, kerang, cumi-cumi, tiram
dan bekicot
4. Coelenterata
(hewan berongga)
- Hidup
di laut, ada juga yang hidup di air tawar
- Bertubuh
simetri radial
- Mempunyai
rongga yang berfungsi sebagai perut
- Contoh
: Hydra, ubur – ubur dan bunga karang
5. Platyhelmintes
(cacing pipih)
- Hidup
parasit pada makhluk hidup lain, ada juga yang hidup bebas
- Berbentuk
pita, piph, lunak, dan tidak beruas – ruas
- Berkembangbiak
secara generative
- Contoh
: cacing pita, cacing hati, planaria
6. Nemathelmintes
(cacing gilig)
-
Tubuh tidak bersegmen dan berbentuk
silindris/gilig
- Memiliki
saluran pencernaan yang lengkap yang terdiri atas mulut, kerongkongan, usus dan
anus
- Hidup
parasit dan hidup bebas
- Contoh
: cacing perut, cacing kremi dan cacing tambang
7. Annelida
(cacing beruas – ruas)
-
Tubuh bersegmen/beruas-ruas
-
Memiliki saluran pencernaan lengkap
-
Alat pernafasannya melalui kulit dan insang
-
Bersifat hermaprodit
-
Contoh : cacing tanah, cacing wawo, cacing
palolo dan lintah
8. Arthropoda
(hewan berbuku – buku)
- Mempunyai
rangka luar yang keras dan mengandung zat kitin
- Contoh
: laba – laba, kelabang, kalajengking
9. Echinodermata
- Mempunyai
kulit yang menonjol memebentuk duri halus
- Hidup
di laut
- Contoh
: bintang laut dan bulu babi
-
b. Hewan bertulang belakang (Vertebrata)
1. Ikan
(Pisces), contohnya ikan hiu, ikan pari, dll.
2. Amphibi,
contoh : katak, salamander
3. Burung
Melata (Reptilia), contoh : kadal, ular, kura – kura, buaya
4. Burung
(Aves), contoh : ayam, burung elang
5. Hewan
Menyusui (Mamalia), contoh : monyet, lumba-lumba, paus,sapi, kucing, kuda
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Menyelesaikan
persamaan linear satu variabel adalah mencari nilai variabel sehingga nilai
varibel itu dapat memenuhi persamaan tersebut. Untuk menentukan penyelesaian
tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mencari
bentuk ekuivalen dengan persamaan tersebut yang paling sederhana. Suatu
persamaan akan ekuivalen bila :
1. Kedua
ruas ditambah/dikurangi dengan bilangan yang sama
2. Kedua
ruas dikalikan/dibagi dengan bilangan yang sama
Contoh :
Jika x + 4 = 4x – 6, maka nilai x
+ 1 adalah…
Penyelesaian :
X + 4 = 4x –
6
X – 4x = -6 – 6
-3x = -12
X = 4
Jadi, nilai x+1 = 4+1 = 5
Jumat, 30 Maret 2012
Krama Inggil
Krama Inggil
Basa Krama Inggil kuwi tembungé nganggo krama dicampur tembung krama inggil tumrap sing diajak wicara. Basa Jawa Krama biasa dianggo wicara antarané priyayi cilik marang priyayi gedhé, wong anom marang wong sing luwih tuwa. Ciri-ciri utama:- Aku diowahi dadi kawula, abdidalem kawula utawa dalem waé
- Kowé diowahi dadi panjenengan dalem utawa dicekak nandalem waé
Mudha Krama
Basa Mudha Krama iki basa sing luwes banget kanggo sok sapa waé. Wong sing diajak wicara dikurmati, déné sing ngajak wicara mapanaké dhiri pribadi ana ing tataran sangisoré. Biasané dianggo déning para mudha marang wong sing luwih tuwa. Ciri-ciriné antara liya:- Aku, diowahi dadi kula
- Kowé, diowahi dadi panjenengan, sampéyan, panjenenganipun kangmas, panjenenganipun ibu lsp.
- Ater-ater dak-, diowahi dadi kula
- Ater-ater ko-, diowahi dadi dipun
- Panambang -ku, diowahi dadi kula
- Panambang -mu, diowahi dadi panjenengan, sampéyan
- Panambang -é, diowahi dadi -ipun
- Panambang -aké, diowahi dadi aken
- A: "Bapak, punika wonten tamu. Sajakipun priyantun tebih".
- B: "Ana tamu. Aturana lenggah dhisik. Tak salin sedhéla".
- B: "É déné kowé, tak arani dhayoh saka ngendi".
- C: "Inggih, temtunipun damel kagèt panjenenganipun bapak sekaliyan. Tiyang kula, mboten ngaturi serat rumiyin".
Krama Desa
Basa Krama Desa migunakaké tembung basa krama dicampur tembung krama desa. Ciri-ciri utama:- Aku diowahi dadi kula
- Kowé diowahi dadi sampéyan
- Ater-ater dak- diowahi dadi kula
- Ater-ater ko- diowahi dadi sampéyan
- Ater-ater di- diowahi dadi dipun
Kramantara
Kramantara kuwi kabèh tembung-tembungé saka basa krama ora dicampur karo krama inggil. Biasa dipigunakaké déning wong tuwa marang wong sing luwih anom, dideleng saka umur utawa kalungguhané. Ananging dina iki tataran basa Kramantara iki wis ora biasa dianggo, senadyan tumrap sing luwih anom lan luwih dhuwur kalungguhané ora kabotan nganggo tataran basa Mudha Krama. Ciri-ciriné:- Aku, diowahi dadi kula
- Kowé, diowahi dadi sampéyan
- Ater-ater dak-, diowahi dadi kula
- Ater-ater di-, diowahi dadi dipun-
- Panambang -ku, diowahi dadi kula
- Panambang -mu, diowahi dadi sampéyan
- Panambang -é, diowahi dadi ipun
- Panambang -aké, diowahi dadi aken
- A: "Dhateng kula punika manawi pun adhi suka, kula nedha nyambut gadhahan sampéyan gangsa klenèngan".
- B: "Kagem ing damel punapa teka kadingarèn mawi mundhut klenèngan".
- A: "Anu, keng mbakyu nyetauni putu, kemaruk sampun lungsé saweg gadhah putu sapunika".
- B: "Ingkang kapundhut sléndro punapa pélog?"
- B: "Kalih pisan kémawon, mangké yèn namung salah satunggal mindhak damel cuwaning tamu"
Wredha Krama
Wredha Krama kuwi mèh padha karo Kramantara, padha-padha ora dicampur nganggo tembung krama inggil, bédané ana ing ater-ater di-, panambang -é, lan panambang -aké.- Ater-ater di- ing tataran Kramantara diowahi dadi dipun-, nanging ing Wedha Krama tetep ora owah.
- Panambang -é, ing basa Kramantara diowahi dadi ipun, déné ing Wredha Krama tetep ora owah.
- Panambang -aké ing basa Kramantara dadi aken, déné ing Wredha Krama tetep ora owah.
- Tembung aku, kowé, ater-ater dak-, ko-, padha karo ing tataran Kramantara.
Tuladha: A nganggo basa Wredha Krama B nganggo basa Mudha Krama
- A: "Pinten lélangané kapal kalih punika?"
- B: "Kula nun, kawan belah, dèrèng presèn tuwin wragading lampah".
- A: "Dados mboten kirang kawan atus resiké?"
- B: "Manawi".
- A: "Punapa mulus mboten wonten ciriné?"
- B: "Ingkang satunggal mulus, satunggalipun ciri suduk".
- A: "Inggilé punapa jangkep kawan kaki?"
- B: "Namung kirang sadim".
Sumber : Basa Jawa
Sabtu, 24 Maret 2012
Huruf Kapital
Huruf Kapital
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:
- Dia membaca buku.
- Apa maksudnya?
- Kita harus bekerja keras.
- Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya:
- Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
- Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"
- "Kemarin engkau terlambat," katanya.
- "Besok pagi," kata Ibu, "dia akan berangkat."
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:
Islam Quran Kristen Alkitab Hindu Weda Allah Yang Mahakuasa Yang Maha Pengasih Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
4. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya:
- Mahaputra Yamin
- Sultan Hasanuddin
- Haji Agus Salim
- Imam Syafii
- Nabi Ibrahim
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya:
- Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
- Pada tahun ini dia pergi naik haji.
- Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu. Misalnya:
- Wakil Presiden Adam Malik
- Perdana Menteri Nehru
- Profesor Supomo
- Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
- Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
- Gubernur Jawa Tengah
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya. Misalnya:
- Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia.
- Sidang itu dipimpin Presiden.
- Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
- Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen.
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu. Misalnya:
- Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?
- Devisi itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal.
- Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.
6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama orang. Misalnya:
- Amir Hamzah
- Dewi Sartika
- Wage Rudolf Supratman
- Halim Perdanakusumah
- Ampere
Catatan:
-
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam nama Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal). Misalnya:
- J.J de Hollander
- J.P. van Bruggen
- H. van der Giessen
- Otto von Bismarck
- Vasco da Gama
(2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti. Misalnya:
- Abdul Rahman bin Zaini
- Ibrahim bin Adham
- Siti Fatimah binti Salim
- Zaitun binti Zainal
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya:
pascal second Pas J/K atau JK-1 joule per Kelvin N Newton
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya:
- mesin diesel
- 10 volt
- 5 ampere
7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya:
- bangsa Eskimo
- suku Sunda
- bahasa Indonesia
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya:
- pengindonesiaan kata asing
- keinggris-inggrisan
- kejawa-jawaan
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya. Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi bulan Agustus bulan Maulid hari Jumat hari Galungan hari Lebaran hari Natal
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
- Perang Candu
- Perang Dunia I
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama. Misalnya:
- Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
- Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama diri geografi. Misalnya:
Banyuwangi Asia Tenggara Cirebon Amerika Serikat Eropa Jawa Barat
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi. Misalnya:
Bukit Barisan Danau Toba Dataran Tinggi Dieng Gunung Semeru Jalan Diponegoro Jazirah Arab Ngarai Sianok Lembah Baliem Selat Lombok Pegunungan Jayawijaya Sungai Musi Tanjung Harapan Teluk Benggala Terusan Suez
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya. Misalnya:
ukiran Jepara pempek Palembang tari Melayu sarung Mandar asinan Bogor sate Mak Ajad
d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi. Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai menyeberangi selat berenang di danau
e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis. Misalnya:
- nangka belanda
- kunci inggris
- petai cina
- pisang ambon
10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk. Misalnya:
- Republik Indonesia
- Departemen Keuangan
- Majelis Permusyawaratan Rakyat
- Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1972
- Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi. Misalnya:
- beberapa badan hukum
- kerja sama antara pemerintah dan rakyat
- menjadi sebuah republik
- menurut undang-undang yang berlaku
Catatan:
- Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
- Pemberian gaji bulan ke 13 sudah disetujui Pemerintah.
- Tahun ini Departemen sedang menelaah masalah itu.
- Surat itu telah ditandatangani oleh Direktur.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan. Misalnya:
- Perserikatan Bangsa-Bangsa
- Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
- Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
- Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya:
- Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
- Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
- Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
- Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri. Misalnya:
Dr. doktor S.E. sarjana ekonomi S.H. sarjana hukum S.S. sarjana sastra S.Kp. sarjana keperawatan M.A. master of arts M.Hum. magister humaniora Prof. profesor K.H. kiai haji Tn. tuan
Ny. nyonya Sdr. saudara
Catatan:
- Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993.
14. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya:
- Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
- Besok Paman akan datang.
- Surat Saudara sudah saya terima.
- "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
- "Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan. Misalnya:
- Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
- Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
- Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan. Misalnya:
- Sudahkah Anda tahu?
- Siapa nama Anda?
- Surat Anda telah kami terima dengan baik.
16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu. (Lihat contoh pada I B, I C, I E, dan II F15).
Sumber : Huruf Kapital
Langganan:
Postingan (Atom)